Monday, July 11, 2011

Catatan Pribadi dari Training Perencanaan Keuangan Syariah (2)

BIAYA PENDIDIKAN

Setelah survey kemana-mana (masih di dlm negri semua sih), ternyata kesimpulannya sama: biaya pendidikan dari masa ke masa mengalami peningkatan yang jika diakumulasikan dalam jangka waktu yang cukup panjang, angka kenaikannya mampu membuat kita berpikir lebih jauh (baca: pusing) mengenai bagaimana nasib anak-anak kita apakah mereka dapat menikmati pendidikan terbaik di masanya masing-masing? Apakah kita harus menyalahkan kondisi ekonomi makro yang tentu saja berada di luar kontrol kita sendiri, atau berharap pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang dapat memperingan beban kita sebagai orang tua karena berharap pemerintah cukup peduli untuk memikirkan bahwa anak-anak kita adalah juga merupakan aset bangsa dan negara? Daripada mengandalkan (atau menyalahkan) sesuatu yang berada di luar kuasa kita, lebih baik kita berpikir lebih keras untuk mencari strategi yang tepat bagi masing-masing anak agar kita dapat memfasilitasi pendidikan mereka. Disinilah salah satu poin yang menegaskan pentingnya perencanaan keuangan pribadi dan keluarga. Memang rezeki masing-masing anak sudah ditentukan oleh Allah SWT, tetapi apakah dengan alasan itu kita dapat mengabaikan tanggungjawab kita terhadap anak-anak kita? Yang penting, kita sudah berusaha maksimal, "do our best" baru menyerahkan hasilnya pada Allah SWT, betul ga sih? Diantara alternatif yang bisa kita lakukan: melakukan investasi di berbagai instrumen lembaga keuangan, berinvestasi dengan emas, melakukan lompatan quantum keuangan dengan berwirausaha, dll. Pilihan yang cocok untuk masing-masing keluarga tentu berbeda karena disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuannya. Jika ingin menelusuri sendiri investasi macam apa yang cocok dengan kita, bisa hunting informasi dari internet dan kenalan. Jika ingin mengetahui produk dalam program yang lebih tersistem, bisa ikut training for shariah financial planner. Tapi jika ingin berkonsultasi dengan ahlinya, bisa menghubungi komunitas perencana keuangan syariah dan kami akan membantu anda.


EMAS DAN DINAR UNTUK KEUANGAN PRIBADI

Untuk memantau harga dunia dan historinya: www.kitco.com
Untuk melihat standar harga di Indonesia: http://logammulia.com/gold-bar-id.php

Thursday, July 7, 2011

Catatan Pribadi dari Training Perencanaan Keuangan Syariah

Rezeki VS Harta

Rezeki tidak sama dengan harta, rezeki adalah sesuatu yang kita nikmati secara pribadi dan belum tentu berada dalam kepemilikan kita. Sedangkan harta adalah sesuatu yang kita miliki akan tetapi belum tentu merupakan rezeki kita karena satu dan lain hal tidak dapat kita nikmati secara pribadi. Setiap muslim seharusnya dapat mengimani bahwa rezeki sudah diatur dan ditentukan batasnya untuk setiap makhluk oleh Allah SWT, usaha hanya sebagai medium pengantarnya saja dan bukan sebagai penyebab diberikannya rezeki. Maka masuk akal sekali jika seorang manusia banyak bekerja untuk kesejahteraan lebih banyak makhluk lainnya (baca: sebagai perantara rezeki bagi orang lain) maka harta yang dikuasainya di dunia akan menjadi semakin banyak karena ia menjadi pintu gerbang bagi mengalirnya rezeki makhluk lainnya. Jadi.. banyak sedekah menjadikan kaya? Tentu saja! ;)


Perencanaan Keuangan Syariah VS Logika “Kanan” Mempercepat Rezeki

Konklusinya bisa jadi sama, banyak sedekah dan beramal membuat kaya hingga tidak terbatas, tapi alur logikanya beda. Yang pertama, mengikuti alur logika yang berlandaskan akidah Islam yang lurus. Sedangkan yang kedua alur logikanya berakidah Islam yang agak “nyeleneh”. Jadi, harusnya pilih yang mana? Untuk diimani dan diyakini, pilih yang pertama aja deh.. masalahnya ini akidah, bahaya kalo kita main-main dengan ranah ini, bisa-bisa batal semua amal kita dalam hitung-hitungannya malaikat pencatat amal baik. Sedangkan yang kedua, bolehlah kita ambil semangat dari bahasanya yang provokatif bagi orang kebanyakan terutama manfaatnya yang bisa bikin orang yang sedang patah semangat jadi bergairah lagi dan bagi orang yang “nrimo” jadi punya semangat juang! (namanya juga “best-seller”, bukan “best-true faith”)


Yuk, ikutan training perencanaan keuangan syariah* untuk meluruskan akidah kita tentang rezeki dan memperluas wawasan kita tentang produk-produk investasi yang bisa kita gunakan saat ini juga untuk merapikan portofolio keuangan pribadi kita. Klau ga mau juga gpp siih, semoga tanpa ikut training pun akidah kita bisa diluruskan oleh Allah SWT melalui jalan lain.. amiiin.


Cerita Qarun dan Hartanya (alias asal istilah harta karun doonk)

Jadi singkat cerita, Qarun berpendapat bahwa harta yang dimilikinya adalah karena usahanya sendiri tanpa adanya rahmat dari Allah SWT, dan ia dimurkai karena itu sehingga seluruh hartanya ditenggelamkan ke dasar laut. Semoga kita tidak termasuk orang yang dimurkai karena takabur dan sombong seperti dia ya.. Hehe, baru cerita sedikit tiba-tiba sdh kesimpulan. Yang mau baca cerita lengkapnya di blog lain aja ya: http://pie-saktiy.blogspot.com/2011/03/kisah-qarun-dan-hartanya.html


Sumber-sumber Referensi Keuangan dan Motivasi Non-syariah?

Sumber-sumber referensi keuangan dan motivasi yang terkenal dan menarik kan banyak dari non-syariah tuh.. ya kaya ahli "empat kuadran" dari Amerika, CEO Amerika yang sering mecat karyawan pemasarannya di tv, dan banyak motivator dalam negri lainnya yang intinya seneng nyuruh kita jadi orang kaya. Mereka pinter-pinter lho di bidangnya masing-masing! Klo kita mau ambil ilmu dari mereka, waah.. sangat berharga sekali buat kemajuan hidup pribadi kita. Toh mereka juga hidup di masa dan kondisi yang kurang lebih sama dengan kita sekarang. Tapi jangan lupa juga, kita sebagai muslim punya koridor-koridor tertentu yang harus diikuti untuk membuktikan keislaman kita. Sebagian ilmu yang mereka miliki bisa kita pakai, tapi ada sebagian lainnya yang tidak. Trus, gimana cara memfilternya? Harus belajar juga akidah Islam
terutama dalam konteks ini yang tentang harta. Sumbernya juga harus dari sumber "ultimate" ilmu Islam: Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sekalian yang mau ikut training perencanaan keuangan syariah* itu, nanti juga dibahas kok mengenai fundamental shariah financial planning berdasarkan Qur'an dan Hadits.


*klik link ini: http://farisah-amanda.blogspot.com/2011/06/training-for-shariah-planner.html