Friday, June 3, 2011

Sertifikasi Profesional Keuangan

I. S2/S3 vs Sertifikasi Profesional

Pendidikan S2 dan S3 terutama lebih berguna jika kita berniat untuk menjadi akademisi, seperti dosen, atau peneliti. Untuk dunia kerja, S2 hanya dibutuhkan di kantor-kantor tertentu sebagai syarat formal untuk menempati jabatan tertentu (middle manager, atau posisi yang lebih tinggi).
Sertifikasi di lain hal, berguna jika kita ingin menegaskan bidang spesifikasi pekerjaan kita dan keahlian tertentu yang kita miliki secara khusus. Para profesional biasanya lebih memilih sertifikasi dibandingkan dengan meneruskan jenjang pendidikan S2/S3 karena ruang lingkup sertifikasi lebih sempit tetapi lebih mendetail dibandingkan dengan S2/S3 yang ruang lingkupnya lebih luas.

II. Contoh Sertifikasi di berbagai Profesi

Wikipedia mendefinisikan sertifikasi profesional sebagai suatu penetapan yang diberikan oleh suatu organisasi profesional terhadap seseorang untuk menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas spesifik. Sertifikasi biasanya harus diperbaharui secara berkala, atau dapat pula hanya berlaku untuk suatu periode tertentu. Sebagai bagian dari pembaharuan sertifikasi, umumnya diterapkan bahwa seorang individu harus menunjukkan bukti pelaksanaan pendidikan berkelanjutan atau memperoleh nilai CEU (continuing education unit).

Di Indonesia, terdapat BNSP, yaitu badan khusus yang bertugas menangani sertifikasi profesi nasional (Website Badan Nasional Sertifikasi Profesi di http://www.bnsp.go.id). Sebagai perbandingan, sertifikasi di bidang profesi dapat diumpamakan sebagai spesialisasi untuk pendidikan dokter. Setelah pendidikan S1 kedokteran umum, spesialisasi dibutuhkan untuk memilih bidang spesifik yang ingin didalami oleh seorang dokter. Sedangkan sertifikasi ini banyak ditemukan untuk profesi di bidang IT / TI (Teknologi Informasi) dan Keuangan, karena dalam kedua bidang ini terdapat banyak cabang spesialisasi yang membutuhkan keahlian tertentu. Selain itu, sertifikasi juga terdapat di profesi bidang lain seperti human resource, guru, dll. Di bidang TI, sertifikasi dapat menjelaskan spesifikasi keahlian seseorang seperti networking (CCNA, CCNP, dan lainnya dari Cisco), security (CISSP, CEH, OSCP, dll), administrator (MCITP), server engineer (MCSE), dll.

III. Bermacam-macam Sertifikasi dalam Profesi Keuangan

Sedangkan di bidang keuangan, sertifikasi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang industri atau bidang profesinya masing-masing yaitu:

Akuntan Publik
CPA (Certified Public Accountant)

Manajemen Risiko Perbankan
BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko)

Analis Investasi Keuangan
CFA (Certified Financial Analyst)

Perencana Keuangan
CFP (Certified Financial Planner)

Khusus Keuangan Syariah
CIFP (Certified Islamic Financial Professional)



ket. posting ini merupakan opini penulis, bukan merupakan tulisan ilmiah.

No comments: