MENUJU
EKONOMI MAKRO ISLAMI
Classical
dan Keynesian gagal : classical fail karena terjadi great depression, keynesian
fail karena terjadi inflasi. Keduanya fail karena terjadi depresi
berulang-ulang.
Depresi
adalah titik terendah dari ekonomi. Resesi adalah penurunan ekonomi.
Buku prof
Hendry (1948) sebagai bacaan wajib seluruh PhD di Amerika : Economic Policy for
a Free Society dengan isinya:
Bank harus dibuat 2 model yaitu: saving bank dan investment bank.
Bank harus dibuat 2 model yaitu: saving bank dan investment bank.
Yang pertama
bank deposit tempat menyimpan uang tetapi yang membayar adalah nasabah dengan
model safe deposit box dimana uangnya tidak diapa-apakan.
Yang kedua
adalah bank investment dimana uang digunakan untuk usaha dan dibagikan
menggunakan sistem bagi hasil dan bagi rugi.
Usaha
membuang bunga bank dari ekonomi:
- Khan (1985) variable return scheme, fixed return scheme: perbedaan antara VRS = bagi hasil dengan FRS = interest rate. Menemukan hasil bahwa VRS lebih efisien dibanding FRS. VRS=pareto optimal, membagi rata risiko.
- Khan (1985) variable return scheme, fixed return scheme: perbedaan antara VRS = bagi hasil dengan FRS = interest rate. Menemukan hasil bahwa VRS lebih efisien dibanding FRS. VRS=pareto optimal, membagi rata risiko.
- Khan
(1986) menguji sistem kerja bank Islam yang berdasarkan revenue sharing dengan
menggunakan model2 theoretical dengan hasilnya bahwa terlihat lebih baik
dibanding bank dengan interest rate, dan ia memiliki shock-resistance terhadap
guncangan ekonomi.
- Anwar
(1987) melihat mekanisme ekonomi makro tanpa bunga dengan menggunakan framework
classical economics dengan modifikasi interest rate diganti dengan profit
sharing ratio, interest-bearing assets seperti bonds diganti dengan mudharabah.
Hasilnya akan mencapai maximum employment, improve efficiency, stimulate
economic growth.
- Haque dan
Mirakhor (1987): formulasi perilaku investasi dalam sistem profit sharing
sebagai principal agent problem. Principal agent problem adalah perbedaan
kepentingan antara produsen dengan konsumen yang satu menginginkan harga tinggi
yang satu menginginkan harga rendah. Kesimpulannya bahwa jika diterapkan
investasi dengan sistem profit sharing tidak akan terjadi penurunan investasi.
- Sattar
(1991) menemukan analisis perilaku investasi dalam ekonomi Islam dibimbing oleh
ethical values dalam Islam (akhlak) dengan menggunakan metode variasi kalkulus
dengan menggunakan pendekatan …
- Metwally:
menggunakan model ekonometrik dengan penemuan bahwa interest rate tidak
signifikan dalam menentukan money demand.
- Zangeneh
(1995): evaluasi perilaku sistem bank islam dengan ekonomi makro model
neo-klasikal.
Metodologi:
membandingkan klasikal dan Keynesian dengan Islami pada jangka panjang
Tiga pilar:
Fokus pada sektor riil, lembaga keuangan bebas riba, sistem zakat. Bagaimana
memasukkan dalam model berikut.
MODEL
Pasar tenaga
kerja di ekonomi Islam:
-Pertimbangan efisiensi: refleksi produktivitas marginal.
-Pertimbangan efisiensi: refleksi produktivitas marginal.
-Pertimbangan
equity: adanya unsur sedekah/zakat.
Zakat akan
mendorong upah naik sehingga tambah banyak yang ingin bekerja dan supply
pekerja akan bertambah dan asumsinya bekerja dengan produktif sehingga
demandnya banyak, sehingga lapangan peker
Capital
market
Tabungan
direfleksikan dalam bentuk saham, ketika mengambil akan diconvert lagi pada
nilai saham.
Money market
Faktor yang
menyebabkan permintaan uang: model Keynesian dengan demand speculative harus 0,
tidak boleh ada spekulasi, harus menyeimbangkan money supply dengan money
demand. Slope lebih besar dari 0, positif.
Pasar Barang
Menggunakan
closed-economy system yaitu tanpa export dan import.
Dy/ds lebih
kecil dari 0, negative.
Adanya
keseimbangan antara pasar barang dengan pasar moneter.
General
equilibrium dalam analisis ekonomi Islam dinamis (jangka panjang)
Kondisinya
akan stabil dalam jangka panjang walaupun ada resesi dan booming.
Kesimpulan
yaitu bank Islam akan membuat stabil ekonomi dengan sistem bank harus bebas
bunga, money market bebas dari spekulasi, financing berdasarkan profit sharing.
Dosen: H.
Hendri Tandjung, Ph.D
No comments:
Post a Comment