Saturday, November 8, 2014

PASCA: Manajemen Investasi (7) Pasar modal

Perilaku investor: 1. Rasional yaitu memaksimalkan return dan meminimalkan risiko 2. Irrasional contohnya karena disebabkan aspek psikologis seperti over confidence, risk aversion, regret, emosi, manipulasi dipengaruhi politik serta hal2 lain yang termasuk behavioral finance. Investor rasional akan berhadapan dengan EMH yaitu efficient market hypothesis bahwa pasar adalah efisien dalam hal informasi yang tersedia di pasar (available information). EMH menyatakan bahwa pasar yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia dan relevan. Setiap informasi akan terserap pada harga di pasar baik yang merupakan informasi positif / good news yang menyebabkan harga naik maupun informasi negative atau bad news akan menyebabkan harga turun. Semakin cepat harga sekuritas merespon informasi yang sampai dan relevan maka semakin efisien pasar tersebut. Ada 3 kelompok informasi yang dapat mempengaruhi harga sekuritas: 1. Informasi yang terkait dengan historical data contohnya data time series pergerakan harga saham, volume perdagangan dan nilai kapitalisasi pasar 2. Data yang dipublikasikan bagi seluruh pelaku pasar (public information) seperti laporan keuangan, pengumuman laba, pengumuman deviden, corporate action seperti stock-split 3. Private information atau informasi yang dirahasiakan dan merupakan informasi orang dalam contohnya strategi perusahaan seperti gaji karyawan. Jika ada yang membocorkan dan langsung bereaksi jual atau beli maka merupakan insider trading. 3 tingkatan efisiensi pasar: 1. Weak form: efisiensinya lemah yaitu informasinya hanya yang terkait data historis 2. Semi-strong form: efisiensinya setengah kuat yaitu merespon terhadap informasi historis dan public information 3. Strong form: efisiensinya kuat yaitu merespon terhadap informasi historis, public information, bahkan private information Pasar di Indonesia masih berada pada level semi-strong form. Jika harga saham masih bisa diprediksi dengan data historical berarti masih berada pada weak form. Jenis analisis saham: - Technical: dari pergerakan data historis menggunakan regresi untuk menganalisa pasar weak - Fundamental: makro ekonomi, industri, dan informasi terkait kinerja perusahaan itu sendiri dimana analisanya menggunakan event-study untuk pasar semi-strong Untuk menganalisa pasar strong harus mengetahui apakah ada informasi dalam yang dibocorkan. Jika harga saham sudah dapat ditebak maka merupakan pasar yang tidak efisien, pada pasar yang efisien harga saham tidak dapat diprediksi. Tetapi ada pengecualian yaitu adanya anomaly yaitu yang berbeda dari kebiasaan seperti kenaikan harga pada setiap hari senin dan penurunan harga pada setiap hari jumat. Cara menganalisa pasar strong adalah dengan membandingkan performance dari professional managers yang berbeda dari kebanyakan maka kemungkinan besar menerima informasi dalam (insider trading). Insider trading merupakan tindakan criminal di pasar. Jika pasar benar2 efisien maka seluruh analisa tersebut tidak dapat dipakai karena harga saham tidak dapat diprediksi sama sekali dan harganya akan bergerak secara bebas. Analisa fundamental melihat kondisi makro dulu kemudian turun ke industrinya kemudian ke perusahaannya, menggunakan top down approach untuk menentukan akan berinvestasi dimana. Faktor2 ekonomi makro: GDP, tingkat pengangguran, tingkat bunga, nilai tukar, tingkat inflasi, kebijakan pemerintah: fiskal dan monetary, demand shock contohnya pengeluaran pemerintah untuk sektor mikro dibudgetkan besar maka akan menjadi demand besar, supply shock seperti turunnya harga komoditas tertentu karena sedang musim panen, educational level. Analisis industri: estimasi EPS Dosen: Dr. Endri

No comments: