Konvensional
Q = f (K,L)
Q = f (ˉK,L)
Short run dan long run.
Dalam long run semua input bersifat tidak tetap / variabel. Dalam short
run hanya ada salah satu input yang fixed dan satu input variabel, apakah labor
(L) atau capital (K)
Untuk 1 input
Kondisi kedua yaitu saat average product lebih besar dari marginal
product sampai nilai marginal productnya = 0
Untuk 2 input
Isocost dan Isoquant
Iso=sama
Isoquant = kombinasi 2 input yang akan memberikan output (tingkat
produksi) yang sama
Isocost yaitu kombinasi 2 input yang memiliki harga sama (price atau
wages)
Jika terjadi pergeseran garis isocost ke kiri di sumbu L yaitu adanya
penurunan labor yang dibeli sehingga harganya naik (PL).
Jika terjadi pergeseran garis isocost ke bawah di sumbu K yaitu adanya
kenaikan harga (PK) sehingga jumlah K yang dapat dibeli berkurang.
Jika bergeser ke arah atas kanan sejajar dengan garis isocost awal maka
C (output) naik.
Optimum jika isocost dan isoquant bersinggungan, bukan berpotongan.
Terdapat dua persamaan K dan L kemudian digunakan lagrange multiplier (λ)
untuk mencari nilai K dan L
Nilai jumlah produksi (Q) didapatkan dari K3/2 L
Perspektif Islam
Dalam Islam membayar upah dengan melihat resiko dan beban pekerjaan,
dapat dibayar di awal maupun di akhir sesuai karakteristik pekerjaan. Besarnya
upah dalam hal ini ijarah maka tidak ada batasan khusus karena sesuai dengan
kebutuhan di lokasi pekerjaan. Dan terdapat juga price discrimination yaitu
pembedaan harga, seperti pada saat Umar menetapkan ‘usr (bea) masuk sebesar
2,5% untuk muslim, 5% untuk kafir zimni (yang tinggal di kawasan Islam), 10% untuk
kafir harbi (yang tidak tinggal di kawasan Islam) yang awalnya disebabkan karena
barang orang Islam kena usr saat masuk kekawasan lain.
Produksi disebut al intaj yaitu jasa penggabungan unsur produksi,
terkait dengan nilai manfaat (utility) dalam bingkai halal yaitu utility
ditambah pahala. Dalil QS Al Baqarah: 219 tentang “manfaat”
“Mereka bertanya kepadamu tentang
khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah:
"Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir,
Nilai manfaat saja tidak cukup melainkan digunakan konsep maslahah yang
memiliki nilai berkah.
1. Kegiatan produksi perintah Allah QS 28:77 Konsep produksi identik
dengan bekerja.
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
2. Produksi sebagai aktualisasi tugas khalifah Allah: mengelola bumi,
memakmurkan bumi, bekerja dan berusaha
3. Bekerja sebagai jihad fi sabilillah. Hadits penghargaan Rasulullah
kepada orang yang tangannya kasar karena bekerja, hadits tentang sahabat yang
meminta-minta kemudian disuruh menjual barang dan membeli makanan dan membeli
alat kerja.
4. Bersyukur atas nikmat Allah. 7:14 dan al Adiyat: 6 “Sesungguhnya
manusia ingkar tidak pernah berterima kasih kepada Tuhan”
5. Mewujudkan kemakmuran QS 9:105
6. Tidak boleh menghasilkan barang2 haram
Termasuk bagian dari bekerja adalah bekerja dengan uangnya yaitu menginvestasikan harta yang telah dimiliki.
Tujuan produksi menghasilkan maslahah yang maksimum bagi konsumen,
memperoleh laba tidak dilarang selama dalam bingkai tujuan dan hukum Islam.
Produksi untuk menghasilkan maslahah.
Berkah adalah yang memberikan kebaikan dan manfaat: halalan thayyiban.
Berkah memiliki andil nyata dalam membentuk output.
Prinsip produksi:
1. Maqashid syariah yaitu memelihara diin / agama, harta / maal, aql,
nasl, nafs / jiwa.
2. Produksi merupakan kepentingan seluruh stakeholders, tidak hanya
shareholders saja.
3. Altruistik: tidak hanya keuntungan dunia, tetapi falah di dunia dan
akhirat.
Tujuannya falah, cara mencapainya maqashid, maqashid berasal dari
konsep maslahah.
Faktor produksi: modal, tenaga kerja, organisasi, tanah, takwa.
Perusahaan Islami sebagai:
place of worship yaitu ibadah sehingga menjadi tempat jihad,
place of wealth untuk meraih kekayaan dan kesejahteraan serta falah
dunia akhirat,
place of warfare perang melawan bisnis terlarang dan melawan kemiskinan
Termasuk bagian dari bekerja adalah bekerja dengan uangnya yaitu menginvestasikan harta yang telah dimiliki.
Fasilitator: Dr. Nurul Huda
1
No comments:
Post a Comment