CLASSICAL
ECONOMICS DAN KEYNESIAN ECONOMICS
Classical
economics merupakan cikal bakal free market economics, sedangkan 90% Keynesian economics
dipakai di dunia saat ini.
CLASSICAL
ECONOMICS
Dasar
ekonomi klasik:
1. sistem
dikotomi: dikotomi (tidak ada interlink dalam sektor riil) antara pasar barang
dengan pasar tenaga kerja, dikotomi antara sektor riil dengan sektor moneter.
Dalam ekonomi Islam harus ada hubungan antara sektor riil dengan sektor
moneter, jika tidak ada maka ada kegagalan dalam mengislamkan ekonomi.
2. sistem
full employment: secara teori tidak akan ada pengangguran dalam ekonomi klasik
tetapi dalam prakteknya ada
3.
keseimbangan umum dalam pasar tenaga kerja, pasar barang dan pasar uang
Yang memberi
nama classical adalah karl marx: yaitu yang menganut Say’s Law yang berisi:
-Income akan
selalu dihabiskan untuk satu hal atau yang lainnya, jika tidak untuk konsumsi
maka untuk yang lain, yaitu jika tidak untuk konsumsi mewah maka akan digunakan
untuk tujuan jaga2 yaitu cadangan dan saving, sehingga aggregate demand akan
selalu ada di tingkat cukup atau bahkan pada tingkal maksimum.
Semakin
besar income maka akan ada saving, tetapi jika incomenya kecil maka akan habis
untuk konsumsi.
-Supply
menciptakan demand nya.
Say’s Law =
Supply create its demand
Artinya
tidak akan ada kelebihan supply, tidak ada surplus baik demand maupun supply
sehingga tercipta konsep keseimbangan.
Kurva tenaga
kerja (sisi supply) menggambarkan adanya jaminan full employment apapun yang
terjadi di investasi, konsumsi, money supply. Kurva hanya terdiri dari perubahan
harga tenaga kerja (gaji) dengan jumlah tenaga kerja.
Full
employment: voluntary dan involuntary. Voluntary=pengangguran sukarela yaitu
karena gajinya terlalu kecil maka menjadi pengangguran, involuntary yaitu
pengangguran yang terjadi secara structural yaitu sebenarnya mau bekerja tetapi
tidak ada peluang.
Tidak
mungkin terjadi involuntary unemployment, mungkin terjadi voluntary
unemployment.
Kurva pasar
barang (sisi demand) R = interest rate, I = investasi, C = konsumsi. Kelebihan
pendapatan setelah investasi adalah untuk konsumsi.
Pendapatan =
investasi + konsumsi.
*Semua
ekonomi makro non Islam tidak ada membahas profit sharing, dan semua dikaitkan
dengan interest rate.
Pasar uang
(sisi demand)
Money supply
dicetak oleh bank sentral dan disebarkan dalam bentuk kredit oleh bank umum.
Money demand
: permintaan uang yaitu pengambilan tunai oleh nasabah bank untuk digunakan
untuk konsumsi.
*Motif
memegang uang: untuk jaga2. Contoh pasar uang: forex yaitu meraih untung dari
perbedaan kurs bukan merupakan investasi yang syariah.
Money demand:
(Versi Amerika) MV = PT yaitu money velocity=kecepatan perputaran uang, P = price, T = output
(Versi Amerika) MV = PT yaitu money velocity=kecepatan perputaran uang, P = price, T = output
(Versi
Cambridge) M = kPy yaitu M = money
Velocity
tidak dianggap konstan dalam versi amerika sedangkan di Cambridge diasumsikan
konstan (k)
Logika teori
ini adalah uang hanya sebagai alat tukar dan bukan merupakan asset / komoditas.
Model
lengkap ekonomi klasik
Pasar tenaga
kerja menghasilkan fungsi produksi kemudian masuk ke pasar barang, sehingga
tidak ada keterkaitan antara pasar tenaga kerja dengan pasar barang di sektor
riil karena yang menentukan supply demand di goods market bukan output dari
labor market melainkan hanya ditentukan oleh tingkat bunga (interest rate).
Juga money
market tidak ada kaitannya dengan goods market dan labor market.
*Dalam
ekonomi Islam sektor riil yang seharusnya memberi power pada sektor keuangan
sedangkan saat ini yang terjadi adalah investasi sektor riil tidak akan
bergerak jika tidak didorong oleh sektor keuangan, sektor keuangan lah yang
mendrive sektor riil melalui sistem interest ratenya.
*Dalam
keuangan keluarga, investasi syariah dapat dipraktekkan dengan cara membuat
usaha yang dapat menyerap tenaga kerja grass root seperti melalui industri
rumahan. Hal ini juga akan memindahkan kesibukan kalangan menengah keatas dari
konsumsi kepada peningkatan ekonomi masyarakat.
IMPLIKASI
SISTEM EKONOMI KLASIK
1. Semua
harga fleksibel baik harga labor, capital dan money, jika tidak fleksibel maka
sistem ini tidak akan bisa bekerja dengan baik. Jika terjadi distorsi pasar dan
fleksibilitas harga hilang maka harus ada intervensi karena
2. -Dikotomi
didalam sektor riil (output labor market ditentukan tanpa mempertimbangkan
keadaan goods market).
-Dikotomi
antara sektor riil dan sektor keuangan.
-Uang
netral: uang yang ada tidak mempengaruhi variabel riil seperti investasi, harga
tenaga kerja, dll.
Setelah
adanya depresi keuangan maka teori ekonomi makro klasik ketinggalan jaman dan
muncul teori ekonomi oleh Keynes.
* Ekonomi
yang ada saat ini adalah hasil evolusi sebagai reaksi atas kejadian ekonomi di
dunia dan ekonomi Islam harusnya dapat dijelaskan secara matematis sehingga
dapat berbicara dalam bahasa universal.
KRITIK
TERHADAP SISTEM KLASIK
1. Say’s
Identity inconsistent yaitu dengan QTM (P=M/ky) general equilibrium tidak
konsisten. Solusinya adalah Say’s Equality yaitu deficit di pasar uang ditutup
dengan surplus di pasar barang sehingga secara total seimbang yaitu surplus di
satu pasar digunakan untuk menutup deficit di pasar lain.
2. Kritik
untuk Asumsinya
Asumsi Say’s
Law dibantah oleh Prof Keynes yaitu:
- bukan supply yang menciptakan demand tetapi demand yang menciptakan supply.
- bukan supply yang menciptakan demand tetapi demand yang menciptakan supply.
- pendekatan
teori uang terlalu sederhana
- dikotomi
ekonomi
-
ketidakefisienan dalam mekanisme harga karena adanya price rigidities karena monopoli,
dll.
FILOSOFI
EKONOMI KLASIK
- Ekonomi
berfluktuasi: situasi seperti resesi atau booming tetapi mekanisme full
employment telah built in dalam sistem sehingga selalu terjadi equilibrium pada
tingkat full employment tetapi hal ini tidak terbukti ketika ada depresi
ekonomi.
- Saat
pemerintah mengintervensi pasar dengan kebijakan tertentu maka dampaknya lebih
banyak keburukan daripada kebaikannya.
QUIZ 2
1) Kelemahan
classical econonomic adanya dikotomi: antara sektor riil dengan moneter, dalam
sektor riil itu sendiri: B dan C = E
2) Siapa
yang pertama memberi istilah classical: Karl Marx = B
3) Inti Say’s
Law: a. says identity, b.equality, c.identity dan equality, d.demand create
supply, e.supply create demand =E
4) Classical
menjamin: full employment di pasar tenaga kerja = A
tidak
mungkin terjadi involuntary unemployment, mungkin terjadi voluntary
unemployment
5) Karakteristik
classical di pasar barang: saving dan investment sama2 ditentukan oleh interest
rate = E
6) Asumsi
pasar yang yang mirip ekonomi islam:
Uang hanya sebagai medium of exchange dan bukan merupakan asset = B
Uang hanya sebagai medium of exchange dan bukan merupakan asset = B
7) Implikasi
classical, kecuali:
output tenaga kerja ditentukan dengan pertimbangan apa yang terjadi di pasar barang = D
output tenaga kerja ditentukan dengan pertimbangan apa yang terjadi di pasar barang = D
8) Technical
critique terhadap classical: say’s identity bukan merupakan model yang
konsisten = A
9) Matter of
assumption critique, kecuali = C
a.Ketidakvalidan
say’s law
b.Dikotomi ekonomi
c.Kekakuan harga
akibat pasar sempurna
10) Filosofi
classical economics:
ada mekanisme yang built in menjamin terjadinya keseimbangan kembali setelah terjadinya ketidakseimbangan sistem =A
ada mekanisme yang built in menjamin terjadinya keseimbangan kembali setelah terjadinya ketidakseimbangan sistem =A
Dosen: H.
Hendri Tandjung, Ph.D
No comments:
Post a Comment