Saturday, December 14, 2013

PASCA: Ekonomi Mikro Islami (12) Efisiensi dan Keseimbangan



EFISIENSI, PARETO


General equilibrium: keseimbangan kuantitas dan harga. Demand dan supply nilainya sama pada tingkat harga tertentu.

Optimum dikaitkan dengan equilibrium

Tahapan memahami Edgeworth Boley Box
- Indifference curve: kombinasi 2 barang yang memberikan kepuasan yang sama, makin jauh dari origin makin besar tingkat kepuasan, non intersection yaitu tidak boleh saling berpotongan.
- Budget line:
- Production Possibility Frontier:
- Isowelfare:
- Pareto: kenaikan kepuasan A hanya akan tercapai jika kepuasan B menurun yaitu terjadi kondisi optimum menurut Pareto

Equilibrium muncul dari perspektif kapitalis (Jean Baptist Say) yaitu: supply create its own demand, berapapun barang yang ditawarkan pasti ada yang minta sehingga equilibrium pasti tercapai dan equilibrium diatur oleh invisible hands (Adam Smith).

Sosialis (Marx, Lenin, Stalin): menurutnya kapitalis menyebabkan adanya penindasan pribadi terhadap pribadi, dan menjadi penindasan bangsa terhadap bangsa lain sehingga perlunya Negara mengatur ekonomi untuk menciptakan keseimbangan.

Kemudian sistem sosialis mati dan disebutkan Konghucuisme (diwakili perekonomian Cina) dan Islamisme akan muncul untuk menandingi kekuasaan kapitalisme.

Keseimbangan umum dibentuk dari keseimbangan parsial. Parsial: hanya untuk barang A, atau hanya untuk barang B. Jika perekonomian hanya ada A dan B sehingga keseimbangan umum adalah gabungan untuk seluruh keseimbangan parsial.
Dalam realita ekonomi makro terdapat inflasi yang digambarkan dengan IHK (Indeks Harga Konsumen).

Konsep pareto digambarkan dengan edgeworth boley box.
Efisien dalam Islam terjadi pada pertemuan ICx dengan ICy dimana kepuasan Y naik dan kepuasan X juga naik. Sedangkan efisien dalam perspektif konvensional pada titik dimana kepuasan salah satu (Y atau X) naik sedangkan yang lainnya tidak berubah (tetap).
Jika kepuasan X naik terus melewati titik pertemuan pertama maka menyebabkan kepuasan Y turun, sehingga sosialisme menyebutkan adanya penindasan terhadap bangsa lain.


Perspektif Islam:
Tidak boleh melakukan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, jika dilakukan akan menimbulkan kerusakan / kehancuran.
Komentar Islam terhadap Pareto adalah efisiensi yang dibentuk dari adanya ketidakadilan, sehingga memunculkan kesenjangan.
Efisiensi pareto adalah disefisiensi dalam Islam karena memunculkan kesenjangan dan tidak akan dapat mencapai kesejahteraan umum, melainkan hanya kesejahteraan beberapa individu.

Konsep alternative yang disediakan Islam
Umer Chapra: kesejahteraan, keseimbangan, dan keadilan.
Pengorbanan pribadi masih dimungkinkan jika untuk kepentingan publik.
Ibnu Khaldun: manfaat yang lebih kecil dikorbankan untuk merealisasikan manfaat yang lebih besar. Kemaslahatan individu diminta untuk menciptakan kemaslahatan publik.
Barang-barang publik harus dikuasai oleh Negara untuk kemaslahatan publik.
Kepentingan mayoritas lebih utama daripada kepentingan minoritas.
Kaidah fiqhiyah: mengutamakan maslahah, gabungan dari hindari kefasadan dan ciptakan kemanfaatan.
Menghilangkan susah dan penderitaan harus lebih diutamakan daripada upaya meraih manfaat.
Penderitaan harus dihilangkan sedapat mungkin.
Optimum dan efisiensi dalam Islam tidak sama dengan pareto, melainkan berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik.
Yang dikembangkan bukan kompetisi melainkan ukhuwah, budaya bekerjasama bukan berkompetisi.


Dosen: Dr. Nurul Huda

No comments: