Saturday, October 19, 2013

PASCA: Tata Kelola dan Etika Bisnis Islami (4&5)



Konflik adalah kepentingan yang berbeda yang satu sama lain saling meniadakan, konflik berbeda dengan mismanagement. Mismanagement adalah kegagalan planning dan membutuhkan kompetensi pekerjaan.

Profit = Revenue – Cost
Revenue / pendapatan besar kecilnya tergantung pada 2 hal: quantity dan price.







Pertanyaan penting dalam ilmu Islami: Bagaimana Allah mengatur alam semesta?
Dimuat dalam hukum ketetapan Allah terdiri dari 2 hal: kauniyah dan qauliyah.
Kauniyah yaitu alam semesta: empiris, dengan mencatat seluruh kejadian masa lalu untuk memprediksi kejadian akan datang. Pengamatan empiris manusia terbatas, oleh karena itu Allah menurunkan wahyu karena Allah yang mempekerjakan alam semesta.
Qauliyah yaitu wahyu untuk menjelaskan hal-hal dari dimensi besar kecil, dan waktu yang telah ada dan akan ada, yang tidak dapat ditangkap manusia seluruhnya.

Dalam etika bisnis Islami, terdapat 2 hukum yaitu hukum positif dan hukum yang berasal dari wahyu. Hukum positif terdapat dalam peraturan yang ditetapkan oleh manusia oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas.


Etika dalam Islam

Tidak hanya baik terhadap sesama, tetapi juga baik terhadap Allah SWT.
Terminologi Etika dalam Al Quran: kebaikan, kebajikan, adil, kebenaran, kebaikan, ketaqwaan.
Yunani: etos = custom, kebiasaan, karakter
Al Quran: akhlak yang mulia = khuluqin ‘azim

Korelasi antara satu ibadah dengan etika
Shalat, zakat, puasa, qurban = nilai sosial
Kasus: wanita tuna susila yang masuk surga karena memberi minum anjing kehausan, dan orang muslim yang mengurung kucingnya sehingga mati kelaparan.
Shalat: innassholata tansa anil fahsya’i wal munkar, shalat mencegah kemunkaran dan kezaliman.
Doa khusus untuk zakat: keselamatan dari Allah untuk mereka yang berzakat.
Etika berbisnis: memahami lebih dahulu baru bertransaksi.

Tawakal: berusaha terlebih dahulu baru berserah. Contoh: mengikat unta = memasang kunci ganda pada kendaraan.

Berbisnis harus dilakukan dengan toleran.
Jual beli dengan cara dipaksa nilainya dalam Islam bathil.
Dalam berbisnis selain keuntungan materi juga berusaha untuk mendapatkan keuntungan non materi: rahmat Allah, mengantarkan ke surga. “Orang yang pertama menginjakkan kaki di surga adalah at-taajir (pedagang).”
Nilai etika dalam berbisnis: rahmat diberikan kepada orang-orang yang toleran dalam berjual beli. Saling memberikan rahmat kepada sesama maka Allah akan memberikan rahmat.

Dosa-dosa kecil harus dihapus dengan amal sholeh. Memperbanyak sedekah karena transaksi yang dilakukan belum tentu bersih.
Orientasi dalam berbisnis adalah untung dunia dan akhirat.


1.       Beretika Islam artinya berniat tulus ikhlas: “Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima amal perbuatan, kecuali yang ikhlas dan semata-mata mengharapkan ridho Allah.” (HR An Nasai)
Nilai-nilai etika harus dilakukan oleh seorang muslim agar memiliki nilai apresiasi di sisi Allah SWT, yang juga diterima oleh manusia. Mengerjakan hal-hal yang baik menurut Allah, juga baik menurut manusia.
2.       Keluar dari zaman jahiliyah: pemimpin yang pintar tetapi tidak mau menerima kebenaran yang hakiki dari Allah SWT (QS Al Fath: 6)
Tidak lagi menganggap hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam menguntungkan.
3.       Keluar dari pintu kezaliman, kefasikan, kekufuran (QS Al Maidah: 44-46). Orang-orang yang tidak mengakui kebenaran ajaran Islam hanya termasuk dalam ketiga kelompok tersebut: zalim, fasik, kufur.
4.       Beretika artinya menggali ilmu sebelum menjadi aktivis bisnis. “Wahai Abu Dzar, seandainya kamu bersiap-siap, mempelajari satu ayat Allah SWT, lebih baik daripada shalat 100 rakaat” Menggali ilmu 1 bab saja, kemudian diaplikasikan ataupun belum, lebih baik daripada melakukan 1000 rakaat. (HR Ibnu Majah). *Catatan hadits dianggap hadits lemah.
5.       Beretika artinya tahu diri bahwa kekayaan hakiki adalah kaya hati. HR Bukhari.

Berbisnislah karena:
-          Salah satu sarana dakwah
-          Berpenghasilan sendiri (nilai tawakal). Hasil jerih payah sendiri, tidak mengandalkan uluran tangan orang lain.
-          Mencari modal perjuangan. Kaidah dari hadits tentang 3 dinar yang dimiliki yaitu 1 dinar untuk diri dan keluarga, 1 dinar untuk fakir miskin, 1 dinar untuk modal.
-          Sunan An nubuwah.
-          Menolong, meringankan beban orang lain


Fasilitator: Unang Fauzi, Lc. M.E.I.

No comments: