Saturday, September 6, 2014

PASCA: Manajemen Investasi (3) TEORI PORTOFOLIO INVESTASI SYARIAH

TEORI PORTOFOLIO INVESTASI SYARIAH Portofolio yaitu menginvestasikan dana pada beberapa produk investasi yang berbeda. Landasannya adalah jika hanya memegang satu saham tertentu dan kemudian ada kebijakan pajak tambahan pada saham industri tersebut maka sahamnya kemungkinan turun dan mempengaruhi saham yang dimiliki. Contohnya jika memiliki investasi rumah di 1 lokasi dan terkena musibah maka dapat turun nilainya bahkan hingga tidak ada nilai samasekali. Jika memiliki dua saham tetapi ada di satu jenis industri yang sama juga masih tetap beresiko karena dampak industri akan terkena pada keduanya. Oleh karena itu portofolio investasi sebaiknya jenis industrinya dibedakan (diversifikasi portofolio). Harus diketahui nilai yang diinginkan (expected return). Untuk nilai expected return yang sama tetapi terdapat beberapa nilai resiko yang berbeda ada yang resikonya rendah, sedang, dan tinggi. Setiap level resiko yaitu ketika resikonya naik maka seharusnya expected returnnya harusnya juga naik dan jangan sampai turun, hubungan antara resiko dengan expected return adalah positif. Expected return dari sebuah portofolio (rata-rata tertimbang) yaitu bobot atau weight dari masing2 investasi. Expected return sebuah portofolio adalah jumlah tertimbang dari expected return masing2 investasi yang ada didalam portofolio dikalikan weightednya yaitu bobotnya. Risiko portofolio bukan penjumlahan sederhana dari sekuritas pembangun portofolio. Sekuritas dianggap beresiko jika menambah risiko total portofolio yaitu jika ia ditambahkan dalam portofolio maka resikonya akan naik. Tetapi sekuritas tersebut juga harus dapat menambahkan expected return portofolio jika tidak maka tidak ada gunanya menambahkan sekuritas tersebut. Risiko portofolio dapat dikurangi dengan diversifikasi (insurance principle) yaitu penambahan aset (produk) sekuritas akan menurunkan resiko. Tetapi bagaimanapun risiko portofolio tidak dapat turun hingga lebih rendah dari satu titik angka tertentu (contohnya: 20%) karena resiko hanya ada 2 yaitu non-systematic risk dan systematic risk. Diversifikasi hanya dapat menurunkan resiko non-systematic seperti adanya perubahan bisnis pada perusahaan tersebut tetapi adanya resiko systematic yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti resiko pasar contohnya kenaikan bbm tidak dapat dihilangkan resikonya. Jenis2 diversifikasi: Naïve diversification yaitu penambahan secara acak dan asal. Diversifikasi Markowitz: non-random dengan mengetahui hubungan antar sekuritas yaitu jika keduanya semakin tinggi korelasinya maka lebih dekat dan biasanya terdapat dalam satu sektor yang sama maka berarti pergerakan keduanya bersamaan. Mengukur resiko portofolio yaitu dengan memperhitungkan 3 faktor yaitu variance (risk), covariance antara masing-masing pasangan sekuritas, dan bobot. Harus mengetahui berapa bobotnya untuk dapat mengetahui expected returnya. Menghitung resiko portofolio A B C expected return 12% 15% 21% a. hitung expected return portofolio yang terdiri dari ABC dengan proporsi berimbang bobot portofolio ABC 0.333333 0.333333 0.333333 expected return portofolio = jumlah expected return masing2 dikalikan bobot deviasi standar 9% 12% 15% 0.1584 16% 0.16 bobot portofolio AB 0.666667 0.333333 koefisien korelasi A-B 0.8 b. hitung standar deviasi portofolio yang terdiri dari A dan B dengan proporsi A dua kali proporsi B koefisien korelasi A-C -1 bobot, standar deviasi masing2, koefisien korelasi 0.0052 0.00384 0.00904 c. hitung bobot jika standar deviasi portofolio yang diinginkan 0

No comments: