Saturday, March 6, 2010

Identifikasi Islam, Iman dan Ihsan

A. Bunyi Hadits

Artinya : Umar bin Khathab ra.berkata : ”Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah saw., tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya ditempelkan ke lutut beliau, dan kedua tangannya dilerakkan di paha beliau, lalu berkata ‘Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam.; Rasulullah SAW menjawab,’Islam iitu engkau bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah, jikaengkau mampu.’ Laki-laki itu berkata ‘Benar.’ Kami heran kepadanya; Bertanya, tapi setelah itu membenarkan jawaban Nabi?! Ia bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentang Iman.’ Nabi menjawab,’Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Akhir, dan takdir; yang baik atau yang buruk.’ Ia berkata,’Benar.’ Dia bertanya lagi,’Beritahu aku tentang Ihsan.’ Nabi menjawab,’Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.’ Laki-laki itu berkata lagi, ’Beritahu aku kapan terjadinya Kiamat.’ Nabi menjawab,’Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi, ’Beritahu aku tanda-tandanya!’ Nabi menjawab,’Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, orang yang bertelanjang kaki dan tidak memakai baju (orang miskin), dan penggembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan megah.’ Kemudian laki-laki itu pergi. Aku diam beberapa waktu. Setelah itu, Nabi bertanya kepadaku,’Hai Umar, tahukan kamu siapa yang bertanya tadi?’ Aku menjawab,’Allah dan RasulNya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada kalian.” (HR Muslim.
Hadits ini dapat ditemukan dalam Kitabul Iman Shahih Muslim, Kitabul Iman Sunan At-Tirmidzi, Kitabus Sunnah Sunan Abu Dawud, Kitabul Iman Sunan An-Nasai.

B. Urgensi Hadits

Menurut Ibnu Daqiq Al-‘Id, hadits ini seakan menjadi induk hadits (Ummus-Sunnah) karena memuat segala hal yang ada dalam hadits, seperti posisi Al-Fatihah dalam Al-Qur’an karena isinya mencakup seluruh nilai-nilai yang ada di dalam Al-Qur’an. Hadits ini meliputi semua amal perbuatan yang dhahir maupun yang bathin, bahkan semua ilmu syari’at mengacu pada hadits ini.
Hadits ini termasuk hadits mutawatir, diriwayatkan oleh 8 sahabat : Abu Hurairah ra., Umar ra., Abu Dzar ra., Anas ra., Ibnu Abbas ra., Ibnu Umar ra., Abu ‘Amir, Al-Asy’ari, dan Jarir Al-Bajali ra.

C. Kandungan Hadits

1. Definisi Islam.
• Islam secara bahasa berarti tunduk dan menyerah, yaitu berserah diri kepada Tuhan, dalam hal ini Allah SWT.
• Islam secara istilah adalah agama yang dilandasi oleh lima dasar, yang wajib dikerjakan oleh setiap orang yang mengaku beragama Islam yaitu :
o Dua syahadat : bersaksi tiada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Muhammad SAW adalah merupakan utusan (Rasul) Allah yang terakhir.
o Shalat wajib : 5 waktu sehari semalam yang harus dipelihara oleh seorang muslim semenjak usia baligh sampai meninggal.
o Zakat : setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nishab diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya setiap tahun, juga setiap muslim diwajibkan membayar zakat fithrah pada akhir bulan Ramadhan.
o Puasa Ramadhan : menahan diri dari makan, minum, dan jima’ mulai terbit fajar hingga terbenam matahari selama 1 bulan penuh.
o Haji bagi yang mampu, sekali seumur hidup yang diwajibkan.
2. Definisi Iman
• Iman secara bahasa berarti pengakuan atau pembenaran.
• Iman secara istilah adalah pembenaran dan pengakuan yang mendalam akan adanya:
o Allah SWT : patuh dan taat kepada ajaran Allah dan hukum-hukumNya, mempercayai Allah itu satu dan tidak ada tuhan lain yang dapat dipersamakan denganNya.
o Malaikat : mengetahui dan percaya akan keberadaan malaikat sebagai pelaksana perintah-perintah Allah yang mempunyai tugas masing-masing dan merupakan makhluk yang tidak punya free will.
o Kitab : melaksanakan ajaran Allah dalam kitabNya secara hanif. Kitab yang masih diakui originalitasnya hingga saat ini adalah Al-Qur’an.
o Rasul-rasul : meneladani perjuangan para Nabi dan Rasul, dan melaksanakan syariat yang dibawa oleh Rasul terakhir sebagai syariat yang terlengkap yaitu dari Muhammad SAW.
o Hari akhir : yaitu hari perhitungan dimana setiap orang akan diminta pertanggungjawaban atas hal-hal yang sudah dilakukan di dunia.
o Qadha dan Qadar : paham pada keputusan serta kepastian bahwa di setiap kejadian di alam semesta ditentukan oleh Allah SWT.
3. Hubungan Antara Islam dengan Iman
Dapat dipahami bahwa Iman dan Islam adalah dua hal yang berbeda baik secara bahasa maupun secara istilah sehingga maknanya pun berbeda. Akan tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi. Iman menjadi sia-sia tanpa Islam dan demikian pula Islam menjadi sia-sia tanpa Iman.
4. Definisi Ihsan
• Ihsan secara bahasa berarti kesempurnaan atau terbaik.
• Ihsan secara istilah adalah ikhlas dan penuh perhatian, yaitu sepenuhnya ikhlas untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian seolah-olah sedang melihatNya. Jika tidak bisa membayangkan sedang melihat Allah, maka ingat saja bahwa Allah selalu melihat kita dan mengetahui apapun yang ada pada diri kita.
5. Hari Kiamat dan Tanda-tandanya
Datangnya hari kiamat adalah rahasia Allah SWT. Meskipun begitu Rasulullah SAW menjelaskan sebagian dari tanda-tanda datangnya kiamat :
• Adanya krisis moral di masyarakat. Seperti : anak yang durhaka kepada orangtua dengan cara memperlakukan orangtua seperti memperlakukan budak.
• Adanya kehidupan yang terbalik. Seperti : banyak orang bodoh menjadi pemimpin, pemberian wewenang kepada orang yang tidak mampu mengembannya, harta melimpah, dan banyak manusia yang berlaku sombong dan berfoya-foya salah satunya dengan berlomba meninggikan bangunan.
6. Etika dalam Majelis Ilmu dan di dalam Masjid
Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan penampilan dan sikap yang baik, sehingga kita dapat mengambil kesimpulan :
• Berpenampilan baik.
• Mengenakan pakaian yang rapi, bersih, dan memakai minyak wangi (bagi pria).
• Bersikap baik dan sopan.
7. Etika Bertanya Bagi Muslim
• Menanyakan sesuatu hanya jika ada manfaatnya bagi dunia akhiratnya.
• Tidak menanyakan sesuatu yang sia-sia.
• Jika sudah mengetahui tentang sesuatu tetapi berpikir bahwa para peserta majelis lainnya ingin menanyakan hal tersebut, sebaiknya ditanyakan saja agar orang lain dapat mengambil manfaat dari jawaban yang diberikan.
• Jika orang yang ditanya tentang suatu hal tidak mengetahui jawabannya, akui saja ketidaktahuannya agar tidak menyesatkan diri sendiri dan orang lain.
8. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab sering digunakan Rasulullah SAW dalam mendidik generasi sahabat ra. dan metode ini juga telah diakui oleh ilmu pendidikan modern sebagai metode yang efektif karena memberikan semangat bagi peserta majelis untuk mengetahui jawaban yang akan diberikan.

Daftar Pustaka

Al-Wafi
http://en.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org

Disampaikan pada matakuliah Hadits Tahlili STEI dan STAI Tiara Jakarta, dibawakan oleh Subkhi Salman pada Semester Ganjil 2008/2009

No comments: