Saturday, March 8, 2014

PASCA: Ekonomi Makro Islami (1) Pengantar



Makro Ekonomi Islam:
Untuk memahami ekonomi makro Islam harus juga memahami ekonomi makro konvensional yang digunakan di dunia saat ini, sehingga dapat mengetahui alternative solusi yang ditawarkan oleh Islam terhadap masalah ekonomi makro dunia saat ini. Merekonstruksi ulang, merubah paradigma, dan menambahkan value Islam kedalam ilmu ekonomi makro.

Reason & Sense -> knowledge -> ekonomi konvensional (aliran2 adam smith, Keynes, dll)
Islam: reason & sensenya harus dikonfirmasi oleh wahyu yang merupakan primary resources (Quran dan Sunnah), antara reason sense dengan wahyu tidak boleh saling melemahkan -> baru kemudian diturunkan menjadi knowledge -> turunan akhir yang merupakan ilmu pengetahuan ekonomi Islamnya tidak dapat dilepaskan dari keyakinan Islam dalam substansinya.
Pemahaman substansif ekonomi Islam adalah bagian dari pemahaman keyakinan agama Islam, oleh karena itu sebenarnya hal ini merupakan fardhu ‘ain untuk dipahami oleh seluruh muslim.
Ada subjek2 yang sudah ditetapkan, ada yang merupakan hasil ijtihad ulama.

Ilmu ekonomi adalah
-Konvensional: individu harus membuat suatu keputusan, dengan 2 asumsi dasar: unlimited wants & limited resources = scarcity / kelangkaan. Ekonomi mengelola kedua hal ini agar tidak terjadi kelangkaan tersebut, dengan mempelajari perilaku / behavior.
-Ekonomi Islam mulai merubah paradigma dari pernyataan unlimited wants, yang dipertanyakan dengan bahwa manusia punya value. Islam tidak sepakat dengan pernyataan unlimited wants tersebut. Islam akan berusaha merekonstruksi paradigma ini bahwa yang perlu dipuaskan bukan wants tetapi needs. Tingkat kebutuhan yang perlu dipenuhi tidak sama dengan keinginan. Eksploitasi terhadap unlimited wants menjadikan adanya keyakinan supply creates its own demand. Paradigma limited resources pun tidak disetujui oleh Islam karena adanya jaminan rezeki dari Allah terhadap seluruh makhluknya. Sehingga keyakinan ekonomi Islam adalah zero scarcity karena wants telah dibatasi dengan needs dan adanya jaminan atas anugrah Allah yang luas.

Consumer behavior / tingkah laku konsumen , tujuannya memaksimumkan satisfaction / maximum utility. Dalam konsep income menurut Islam maka ada pembagian yang digunakan untuk kebutuhan hidup dan ada yang digunakan untuk fi sabilillah. Contoh yang diwajibkan income dipotong terlebih dulu untuk ziswaf, misalnya minimal 2,5%. Konsumsi tidak hanya untuk duniawi tetapi juga ada unsur ukhrawinya.

Masa golden age Islam tahun 600 – 1350 dan kemudian 700 tahun pusat peradaban pindah di western, oleh karena itu ada jeda panjang antara kejayaan Islam dengan dunia saat ini. Pengetahuan yang sampai hanya romantisme kejayaan Islam tanpa ada informasi detil mengenai bagaimana kejayaan tersebut tercapai. Saat ini harus dapat mempelajari bagaimana menerapkan konsep Islam dalam ruang dan waktu modern, oleh karena itu tidak dapat terlepas dari ilmu tentang kondisi dunia saat ini. Saat ini tidak ada prototype Islam yang jelas sehingga harus dapat berimajinasi untuk memecahkan masalah2 ekonomi makro, termasuk bagaimana cara menciptakan instrumen2 ekonomi makro yang sesuai dengan Islam, menciptakan pasar riil yang seimbang pergerakannya dengan pasar uang bukan pasar uang yang berkembang jauh lebih cepat dibanding dengan pasar riil.


Dosen: Dr. Handi Risza Idris

No comments: